Pages


The Forex Quotes are powered by Investing.com.

Wednesday, July 24, 2013

Nilai Kurs Rupiah Terus Melemah Terhadap Dollar AS

Nilai kurs rupiah hari ini, Rabu 24 Juli 2013 masih diperdagangkan di atas Rp 10.200 per dollar AS. Pada pukul 08.46 WIB, rupiah diperdagangkan dengan nilai Rp 10.233 per dollar AS. Kemarin rupiah ditutup pada nilai Rp 10.222 per dollar AS. Jadi dalam sepekan ini nilai kurs rupiah mengalami pelemahan yang cukup signifikan. Minggu lalu  nilai kurs rupiah masih di bawah Rp 10.000 per dollar AS.

Pelemahan nilai kurs rupiah ini terjadi di tengah masuknya investor asing di Bursa Efek Indonesia di mana kemarin investor asing mencatat penjualan bersih senilai Rp 4.9 triliun.

Berikut pandangan para ekonom terhadap pelemahan nilai kurs rupiah.

Lana Soelistianingsih, Ekonom Universitas Indonesia
Secara teoritis, fundamental rupiah pada posisi Rp 10.185-RP 10.300 per dollar AS. Posisi itu melihat dari selisih tingkat inflasi Indonesia dengan inflasi Amerika Serikat dan tingkat suku bunga acuan antara BI dan The Federal  Reserve.

Namun wajib pula mewaspadai kurs di pasar NDF (non-deliverable forward) yang merupakan kurs bayangan meskipun di sana ada juga unsur spekualasinya. Ini terjadi karena proyeksi inflasi di Indonesia di atas 8% tahun 2013. Di pasar NDF untuk jangka waktu 1 bulan, rupiah diperdagankan di level Rp 10.320 per dollar AS atau melemah 0,9 persen dari sebelumnya.

Erik Sugandi, Ekonom Standard Chartered  Indonesia
Jika pelemahan kurs rupiah terhadap dollar AS terus berlanjut, hal ini akan berdampak  pada kegiatan investasi dan produksi di Indonesia. Mengapa demikian? Karena kegiatan investasi dan produksi banyak menggunakan barang modal dan input produksi yang diimpor.

Sebaliknya kondisi ini tidak memberikan banyak keuntungan bagi kinerja eksor karena 55% ekspor Indonesia berbasis komoditas, padahal harga komoditas dunia sedang melemah.

Sofjan Winandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia
Berpendapat upaya menahan pelemahan nilai kurs rupiah adalah dengan menhentikan impor barang mewah. Karena dengan menekan impor ini, defisit neraca perdangan dapat ditekan.

Saat ini, salah satu kondisi yang turut mendorong pelemahan rupiah adalah Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang defisit. Hal ini akibat transaksi berjalan, yang disebabkan besarnya impor.

Destry Damayanti, Kepala Ekonom Bank Mandiri
Menduga nilai kurs rupiah yang ada mencerminkan sikap BI yang memakai kurs riil. Ini berarti nilai kurs rupiah mencerminkan kondisi pasar, termasuk nilai kurs di pasar komersial.


No comments:

Post a Comment